vivi

vivi

Kamis, 22 Januari 2015

Yang harus kau tau

Kau tau,
setiap detikk engkau terasa ada didekatku.
Aku ingin kau selalu ada dalam mimpiku,
langkahku, bahkan hidupku.

Kau tau,
mata ini tak dapat terpejam ketika kau berada di depanku.
Kau bagai secercah cahaya di dalam kegelapan.
Menyilaukan mataku sehingga aku tak dapat melihat lelaki lain.

Aku tau,
mungkin aku telah jatuh cinta padamu,
bahkan mungkin cinta ini telah berakar di hatiku dan membuatku lupa.
Lupa bahwa aku pun patut untuk dicintai olehmu.

Aku dapat melihat mu.
Namun aku tak dapat menyentuhmu.
Saat ini kau begitu dekat dari pandanganku.
Tapi mengapa aku merasa kau sangattt jauh.
Bagai bintang yang bersinar di malam gelap.
Hanya dapat dipandang dari kejauhan.

Apakah aku terlalu berlebihan dengan perasaanku saat ini??
Mungkin iya.
Tapi setidaknya aku mencoba mengungkapkan
apa yang aku rasakan walau hanya di atas sebuah kertas
yang mungkin bagi mu itu tidak berarti.

Bagiku kau yang terindah.
Bagai bunga ynag mekar.
Tampakk indah, Sungguh indah.

Mungkin kau pun bertanya terhadap sikapku selama ini.
Ini lah aku, dan caraku menyimpan rasa ini.
Rasa yang aku pun tak tau kapan datangnya dan kapan perginya.
Rasa yang sampai saat ini tak kau ketahui.

Aku pun tak ingin kau mengetahuinya.
Biarkan rasa ini hanya ku nikmati sendiri.
Luka menahan rindu, galau kala tak bertemu biar ku simpan.

Wahai engkau yang berdiri disana.
Aku tak pernah tau apa yang ada di dalam hatimu.
 Mungkinkah aku berarti untukmu?,
 atau aku hanya salah satu dari berjuta orang yang kau kenal,
 tak berarti apa-apa bagi mu.
Atau aku hanya sebuah angin yang menggoyahkan hatimu lalu hilang begitu saja.

Sekejam itukah kau?.
 Kau bahkan tak sempat menanyakan
apa aku merasakan apa yang kau rasakan dulu?.
Kau datang dengan segelintir kata-kata bulsyitt mu.
Dan kau menarikku dalam kepalsuan
lalu sekarang kau pergi dalam ketidak tau an ku.

 Kau menyerah ketika hati ini mulai meluluh.
Kau telah lelah berjuang?
apa dan bagaimana perjuanganmu itu ?
aku bahkan tak pernah melihatnya.
Kau PECUNDANG.

Menghancurkan hati dengan mengatas namakan cinta dan pengorbanan.